| Aqilah Bilqis Kelas XI Khusus sedang konsultasi tentang hapalan Al-Quran Juz 30. Setelah setoran hapalan ke guru Pendidikan Islam selanjutnya akan dilaporkan ke guru wali sebagai sinergitas. (31-20-202) | 
Senin, 27 Oktober 2025
JURNAL GURU WALI SMANET 06
Kamis, 23 Oktober 2025
Pertemuan Siswa SMA 7 Wajo dengan Guru Wali Smanet 06
Dalam pertemuan tersebut, Bapak Nurdin memberikan arahan tentang pentingnya menjaga semangat belajar, ke.jpeg)
disiplinan hadir di sekolah, serta etika pergaulan di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Selain itu, siswa juga diberi kesempatan untuk menyampaikan kendala yang mereka hadapi, baik dalam pembelajaran maupun dalam hubungan sosial di sekolah.
Guru wali menegaskan bahwa setiap siswa memiliki potensi unik yang perlu dikembangkan melalui bimbingan dan kerja sama yang baik antara guru dan siswa. Pertemuan diakhiri dengan motivasi agar seluruh siswa tetap semangat, menjaga nama baik kelas dan sekolah, serta terus berusaha menjadi pribadi yang beriman, berilmu, dan berbudaya sesuai dengan visi SMA Negeri 7 Wajo.
Kesempatan pertemuan itu disepakati pemilihan pengurus "SMANET 06" SMA 7 Wajo
Ketua : Danang Prasetyo Prasetyo W (XI Khusus)
Sekretaris : Aqila Bilqis Emilisqi F (XI Khusus)
Bendahara : Andi Faqikh Ahgi Rahman
.jpeg)

.jpeg)
.jpeg)
Minggu, 05 Oktober 2025
Sekolah Hebat Lahir dari Kerjasama Guru, Murid, dan Orangtua
PONPES AS'ADIYAH Lahir dari AG.KH.AS'AD
Selasa, 16 September 2025
Maulid Nabi sebagai Inspirasi Integritas Moral: Perspektif Pendidikan
Jumat, 08 Agustus 2025
“TARO ADA TARO GAU”
OSIS bukan hanya organisasi formal, tetapi juga sarana bagi siswa untuk belajar berorganisasi, bekerja sama, dan bertanggung jawab
Sabtu, 02 Agustus 2025
KILAS BALIK ALUMNI SMA NEGERI 5 MAKASSAR ANGKATAN 1989
Senin, 28 Juli 2025
TELADANI EMPAT MARAKTER ISTIMEWA SAHABAT RASULULLAH
Fake-fake ugi. Biasalah di
mamasyakat bugis apabila ingin merantau, atau menuntut imu di negeri orang.
Sebelum berangkat biasa pergi dulu ”berguru”ke orang-orang tua untuk diberi
bekal supaya bisa berhasil di rantau. Salah satunya adalah aplikasi empat sifat
sempurna dari sahabat Rasulullah,  sulafa
eppa. Abu Bakkareng (Bakar) tettong rioloku, Ummareng (Umar) tettong
rimonrikku, Ali tettong riabioku, Usman tettong riataukku. Nasalipuri nurung
Muhammad barakka lailaha illallah. Pakai nak. Modala bokong tammawari.
BUGIS MAKASSAR BEDA
Oleh: Jufri Nur
Sering kita lihat penulisan kata serangkai Bugis-Makassar seakan-akan Bugis sama dengan Makassar padahal dua suku ini berbeda jauh. Perbedaan paling menonjol adalah pada penggunaan Bahasa daerah. Suku Bugis dengan Bahasa Bugisnya dan suku Makassar dengan Bahasa Makassarnya. Ketika penutur asli Bugis berbicara menggunakan Bahasa Bugis yang tidak mengerti Bahasa Indonesia akan mengalami kesulitan jika lawan bicaranya orang Makassar yang juga tidak mengerti Bahasa Indonesia. Jadi penulisan Bugis Makassar adalah biasa asal jangan diasosiakan Bugis sama Makassar. Yang memiliki pemahaman yang sering keliru adalah orang dari luar Sulawesi Selatan. kita lihat ditelevisi sang pemandu ingin melihat acaranya glamor, meriah, dan bersahabat biasa menyapa dengan menggunakan kata “Apa kareba” ditujukan komunitas masyarakat Bugis. Tentu ini tepat karena kata “apa” bagi masyarakat Bugis tidak dikenal, yang benar “Aga kareba” Pemandunya ingin kelihatan akrab tapi keliru.
SIPAKATAU, SIPAKAINGE DAN SIPAKALEBBI ADALAH CARA ORANG BUGIS SALING MEMULIAKAN
Oleh: Jufri Nur
Di Sulawesi Selatan, terdapat banyak suku dan memiliki budaya masing-masing. Ada suku Makassar yang mendiami Kota Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto sebagian Pangkep, sebagian Maros. Suku Mandar yang mendiami Polman, Polewali, dan Mamasa (sekarang masuk wilayah Sulawesi Barat). Suku Toraja yang mendiami Tanatoraja. Suku Bugis yang mendiami Kabupaten Bone, Sinjai, Wajo, Sidrap, Pinrang, Pare-pare dan Maros.
Budaya Bugis “sipakatau, sipakainge dan sipakalebbi”, merupakan budaya yang menjadi ciri khas paling menonjol, dan diterapkan di dalam kehidupan masyarakat Bugis. Ciri khas yang kedua suku Bugis kental dengan Bahasa Bugisnya, Bahasa Bugis menjadi salah satu pembeda dengan suku-suku lainnya.





