Dalam sebuah pelatihan, setiap peserta memiliki motivasi yang bervariasi dalam mengikuti sebuah pelatihan. Ada yang ingin menguasai bidang tertentu, ada yang ingin mempertajam ketrampilan, ada yang sekedar berkumpul bersama teman, dan ada yang mempunyai alasan keterpaksaan.
Semua alasan tersebut berdampak terhadap cara menanggapi pembicara dan merespon setiap aktivitas dalam pelatihan. Ada yang bersemangat namun tidak sedikit juga yang cuek dan acuh tak acuh bahkan kaku. Hal ini seringkali menjadi penghambat dalam sebuah pelatihan sehingga diperlukan sebuah "ice breaker" yang berfungsi untuk menghancurkan penghambat tersebut.