Jumat, 08 Agustus 2025

“TARO ADA TARO GAU”

 



OSIS bukan hanya organisasi formal, tetapi juga sarana bagi siswa untuk belajar berorganisasi, bekerja sama, dan bertanggung jawab

 

“Taro Ada Taro Gau” adalah pepatah dalam bahasa Bugis yang memiliki makna mendalam. Secara harfiah, frasa ini dapat diartikan sebagai “Apa yang diucapkan harus sesuai dengan perbuatan” atau “Konsisten antara kata dan tindakan.”

Pepatah ini mengajarkan nilai kejujuran, integritas, dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. Dalam budaya Bugis, seseorang yang memegang prinsip “Taro Ada Taro Gau” adalah orang yang dapat dipercaya karena ia tidak hanya berbicara, tetapi juga membuktikan ucapannya melalui tindakan nyata.

Nilai ini sangat dijunjung tinggi dalam masyarakat Bugis, terutama dalam kepemimpinan, pergaulan sosial, dan kehidupan bermasyarakat.


Menapaktilasi lembar-lembar harian dan jejak-jejak kaki para pengurus dan anggota osis yang pernah melihat,  menjalani, merasakan dan bahkan terlibat langsung mengabdikan diri secara tulus pada kepengurusan osis. Hal itu tentu hampir tidak mungkin kita mampu menarasikan secara utuh atau mengargumentasikan secara totalitas apa-apa yang telah terjadi pada masanya untuk dipaparkan lewat momen atau kesempatan ini. Secara garis besar perkembangan osis hampir berbanding lurus dengan perkembangan sekolah dari masa kne masa.

Katakanlah masa SMAN 3 Sengkang tak dilirik dari mulai status alih fungsi sampai thn 1998. Pengurus osis waktu itu baru sebatas nama ibarat istilah ada gambar tapi gerakan dan suara samar-samar , kegiatannya belum terlalu nampak,  organisasi yg berdampingan osis baru Pramuka,  nanti tahun 1998 muncul Sispala/Kasipalaras dan PMR,  yang jelas organisasi di bawah naungan osis belum dilirik siswa.

Masa kebangkitan SMAN 3 Sengkang dari tahun 1998-2005. Pada periode inilah,  mulai tahun 1998/99 ketika SMAN 3 Sengkang meloloskan siswa-siswinya 30 org bebas tes masuk ke UNHAS,  secara berangsur-angsur Osis dan naunganya bertumbuh dan berkembang pesat ditandai dengan diberinya ruang gerak pengurus untuk menata-kelola ataupun memenej proker dan keuangan sendiri tentu dengan pendampingan guru pembina.

Dibanding awalnya pengaturan keuangan dan implementasi proker osis lebih dominan dan hampir tergantung sepenuhnya pada guru. Yang pasti pada masa inilah,  pengurus osis dan naungannya dituntut untuk berwawasan dan berkemajuan (kreatif dan inovatif) dgn tetap mengintensifkan konsultasi dan  koordinasi dgn bidang-bidang terkait. Pada penghujung periode inilah osis dituntut adanya pemberian nama dengan mengacu pada hasil pertukaran dan studi banding kepala sekolah antara SMAN 3 Unggulan Kab. Wajo dgn beberapa SMA Negeri di Jakarta.

Berdasar dari hasil Studi Banding itu maka dicari dan diformulasilah nama yang tepat untuk OSIS TARO ADA TARO GAU yang disingkat Osis TARATAGA. Tentu maksud dan pemberian nama itu memiliki harapan dan makna filosofis agar semua peserta didik SMAN 3 Sengkang/7 Wajo dan bahkan seluruh alumninya pun dapat menyinkron antara ucapan dan amalannya agar sejalan selaras.padu padan sehingga terciplah harmonisasi hati,  kata dan tindakan pada setiap diri orang yang akan,  sedang dan pernah mengalami,  merasakan pembinaan dan pendidikan di institusi kampus cendana sengkang,  sehingga dengan harapan seluruhnya,  mereka memiliki kemampuan dan integritas untuk menyatukan ucapan dan perbuatan,  bukan lain di mulut lain dikerjakan.

Masa menuai dan pertahankan hasil, dari tahun 2006 sampai sekarang. Pengurus Osis periode ini tentu tidak sekedar ongkang-ongkang kaki bersenang-senang melainkan wajib semakin meng-update diri menyikapi perkembangan IT mutahir agar OSIS TARATAGA bisa eksis dan tetap membawa serta menjunjung nama baik sekolah,  sekalipun mereka telah menjadi alumni. Sebagai tantangan bagi pengurus Osis Tarataga 4 tahun terakhir tidak diperkenankan lagi adanya iuran osis,  sebagai sumber pembiayaan untuk memaksimakan  realisasi proker osis dan naungannya. Pendanaan utama kegiatan osis saat ini mengandalkan dana BOS,  namun terkadang masih ada saja kegiatan yang terkendala teknis,  termasuk dananya masih butuh suntikan dana melalui sumbangan sukarela dari pihak lain. Diluar persoalan dana, sejak bulan  Maret dari awal merebaknya pandemi Convid 19 hingga sekarang Pengurus Osis Tarataga mengalami kendala yang cukup signifikan untuk berbuat lebih banyak lagi.

PILON KETOS   demi sukses dan terbentuknya kepengurusan Osis Tarataga yang sehat . Semoga bermakna menuju SMAN 7 Wajo yang dapat melahirkan generasi anak bangsa Indonisa berkarakter  dengan kata kunci utama berintegritas


Tidak ada komentar:

ABIOGRAFI NURDIN

ABIOGRAFI NURDIN
Klik Aja!

POSTINGAN UNGGULAN

"Quotes of the day" Pembina SMA 7 Wajo