Hadji Kalla
Kalla lahir tahun 1920 di kampung Nipa, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Sejak umur tiga tahun, Pria Bugis sudah hidup meyatim karena ayahnya meninggal dunia. Keadaan itu membuatnya tumbuh sebagai laki-laki mandiri dan berjiwa usaha. Motivasi untuk menggantikan peran ayah bergejolak di dalam jiwanya.
Kemandirian dan jiwa usaha Kalla dibuktikan dengan ikut-ikutan berdagang bersama temannya. Karena rajin dan ulet, dia pun memperoleh hasilnya pada usia 15 tahun dengan memiliki kios sendiri di pasar Bajoe di Watampone, ibukota Kabupaten Bone.
Sebagai pedagang, Kalla sangat hemat dan rajin menabung. Uang hasil berdagang ditabungnya sedikit demi sedikit. Hingga pada 1936, dia bersama rombongan keluarganya menunaikan ibadah haji ke Mekkah mengunakan kapal penumpang milik pemerintah Belanda.
Sepulang dari tanah suci, Kalla memperbaiki tampilan kiosnya dan mengembangkan usaha dagangnya. Dia juga akrab dipanggil Hadji Kalla oleh teman-temannya. Panggilan itu pun melekat pada namanya dan menjadi identitas dirinya.