Selasa, 16 September 2025
Maulid Nabi sebagai Inspirasi Integritas Moral: Perspektif Pendidikan
Jumat, 08 Agustus 2025
“TARO ADA TARO GAU”
OSIS bukan hanya organisasi formal, tetapi juga sarana bagi siswa untuk belajar berorganisasi, bekerja sama, dan bertanggung jawab
Sabtu, 02 Agustus 2025
KILAS BALIK ALUMNI SMA NEGERI 5 MAKASSAR ANGKATAN 1989
Senin, 28 Juli 2025
TELADANI EMPAT MARAKTER ISTIMEWA SAHABAT RASULULLAH
Fake-fake ugi. Biasalah di
mamasyakat bugis apabila ingin merantau, atau menuntut imu di negeri orang.
Sebelum berangkat biasa pergi dulu ”berguru”ke orang-orang tua untuk diberi
bekal supaya bisa berhasil di rantau. Salah satunya adalah aplikasi empat sifat
sempurna dari sahabat Rasulullah, sulafa
eppa. Abu Bakkareng (Bakar) tettong rioloku, Ummareng (Umar) tettong
rimonrikku, Ali tettong riabioku, Usman tettong riataukku. Nasalipuri nurung
Muhammad barakka lailaha illallah. Pakai nak. Modala bokong tammawari.
BUGIS MAKASSAR BEDA
Oleh: Jufri Nur
Sering kita lihat penulisan kata serangkai Bugis-Makassar seakan-akan Bugis sama dengan Makassar padahal dua suku ini berbeda jauh. Perbedaan paling menonjol adalah pada penggunaan Bahasa daerah. Suku Bugis dengan Bahasa Bugisnya dan suku Makassar dengan Bahasa Makassarnya. Ketika penutur asli Bugis berbicara menggunakan Bahasa Bugis yang tidak mengerti Bahasa Indonesia akan mengalami kesulitan jika lawan bicaranya orang Makassar yang juga tidak mengerti Bahasa Indonesia. Jadi penulisan Bugis Makassar adalah biasa asal jangan diasosiakan Bugis sama Makassar. Yang memiliki pemahaman yang sering keliru adalah orang dari luar Sulawesi Selatan. kita lihat ditelevisi sang pemandu ingin melihat acaranya glamor, meriah, dan bersahabat biasa menyapa dengan menggunakan kata “Apa kareba” ditujukan komunitas masyarakat Bugis. Tentu ini tepat karena kata “apa” bagi masyarakat Bugis tidak dikenal, yang benar “Aga kareba” Pemandunya ingin kelihatan akrab tapi keliru.
SIPAKATAU, SIPAKAINGE DAN SIPAKALEBBI ADALAH CARA ORANG BUGIS SALING MEMULIAKAN
Oleh: Jufri Nur
Di Sulawesi Selatan, terdapat banyak suku dan memiliki budaya masing-masing. Ada suku Makassar yang mendiami Kota Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto sebagian Pangkep, sebagian Maros. Suku Mandar yang mendiami Polman, Polewali, dan Mamasa (sekarang masuk wilayah Sulawesi Barat). Suku Toraja yang mendiami Tanatoraja. Suku Bugis yang mendiami Kabupaten Bone, Sinjai, Wajo, Sidrap, Pinrang, Pare-pare dan Maros.
Budaya Bugis “sipakatau, sipakainge dan sipakalebbi”, merupakan budaya yang menjadi ciri khas paling menonjol, dan diterapkan di dalam kehidupan masyarakat Bugis. Ciri khas yang kedua suku Bugis kental dengan Bahasa Bugisnya, Bahasa Bugis menjadi salah satu pembeda dengan suku-suku lainnya.
Sabtu, 26 Juli 2025
TITIK REFLEKSI TELAPAK KAKI KE ORGAN TUBUH
Kamis, 24 Juli 2025
Susunan Materi Ekonomi Kelas X Semester Ganjil (Kurikulum 2013)
Guru Smaner |
Berikut adalah urutan materi pelajaran Ekonomi Kelas X Semester Ganjil berdasarkan Kurikulum Merdeka (disesuaikan dengan capaian pembelajaran dan struktur konten terbaru):
BAB 1: Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
Subbab:
1. Pengertian Ilmu Ekonomi
2. Masalah Pokok Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan
3. Prinsip dan Motif Ekonomi
4. Tindakan Ekonomi dan Skala Prioritas
5. Ilmu Ekonomi sebagai Ilmu Sosial dan Terapan
BAB 2: Kegiatan Ekonomi dan Pelaku Ekonomi
Subbab:
1. Kegiatan Produksi, Distribusi, dan Konsumsi
2. Pelaku Ekonomi: Rumah Tangga, Perusahaan, dan Pemerintah
3. Interaksi Pelaku Ekonomi dalam Sistem Perekonomian
BAB 3: Permintaan, Penawaran, dan Harga Pasar
Subbab:
1. Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
2. Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhi Penawaran
3. Hukum Permintaan dan Penawaran
4. Keseimbangan Pasar (Equilibrium)
5. Elastisitas Permintaan dan Penawaran
BAB 4: Uang dan Sistem Pembayaran
Subbab:
1. Pengertian dan Fungsi Uang
2. Sejarah dan Jenis-Jenis Uang
3. Nilai Uang dan Syarat Uang
4. Sistem Pembayaran Tunai dan Nontunai
5. Perkembangan Alat Pembayaran Digital
BAB 5: Lembaga Jasa Keuangan
Subbab:
1. Pengertian dan Fungsi Lembaga Jasa Keuangan
2. Bank Sentral (Bank Indonesia): Fungsi dan Peran
3. Bank Umum dan BPR
4. Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)
5. Inklusi dan Literasi Keuangan
Rabu, 23 Juli 2025
LAPORAN KEGIATAN SENAM ANAK INDONESIA HEBAT DALAM RANGKA PERINGATAN HARI ANAK NASIONAL KE-41 DI SMA NEGERI 7 WAJO TAHUN 2025
Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional ke-41, SMA Negeri 7 Wajo menggelar kegiatan Senam Anak Indonesia Hebat pada hari Rabu, 23 Juli 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di halaman sekolah dengan melibatkan seluruh siswa, guru, serta staf SMA Negeri 7 Wajo.
Kegiatan dimulai pukul 8.00 WITA dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya secara khidmat sebagai bentuk penghormatan terhadap tanah air. Setelah itu, seluruh peserta mengikuti doa bersama yang dipimpin oleh Wakasek Kesiswaan SMA Negeri 7 Wajo Bapak Drs.H. Amri Samad, M.M, sebagai wujud rasa syukur dan harapan bagi generasi muda Indonesia yang hebat dan berakhlak mulia.
Acara dilanjutkan dengan pelaksanaan Senam Anak Indonesia Hebat yang dipandu oleh guru olahraga dan tim pemandu senam sekolah. Senam ini dilaksanakan dengan penuh semangat, menggambarkan keceriaan, kekompakan, dan semangat para siswa dalam menyambut Hari Anak Nasional. Melalui gerakan senam yang energik dan menggembirakan, siswa diajak untuk hidup sehat, aktif, serta menumbuhkan rasa bangga menjadi anak Indonesia.
Tema Hari Anak Nasional tahun 2025 adalah "Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045". Tema ini sejalan dengan visi SMA Negeri 7 Wajo dalam mencetak generasi muda yang beriman, berilum dan berbudaya sera berwawasan lingkungan hidup. tangguh, berkarakter, serta siap berkontribusi dalam membangun masa depan bangsa.
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk kepedulian sekolah terhadap pentingnya momentum Hari Anak Nasional sebagai upaya mengingatkan seluruh elemen masyarakat akan hak-hak, perlindungan, serta peran penting anak dalam kemajuan bangsa.
Dengan penuh semangat, kegiatan Senam Anak Indonesia Hebat di SMA Negeri 7 Wajo berlangsung lancar, tertib, dan penuh makna. Harapannya, semangat dan nilai-nilai yang tertanam dalam peringatan ini dapat terus menginspirasi para siswa menjadi anak-anak hebat yang akan menguatkan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.