Sabtu, 12 Juli 2025

Kurikulum Pendidikan di Indonesia Dari Tahun Ke Tahun

1. Kurikulum 1947 - Rentjana Pelajaran
- Konteks: Masa awal kemerdekaan, pendidikan masih transisi dari kolonial ke nasional.
- Ciri khas: Meniru sistem Belanda tapi diberi muatan nasional.
- Fokus: Pendidikan karakter kebangsaan, dasar keterampilan hidup.
- Kelebihan: Menanamkan nasionalisme sejak dini.
- Kelemahan: Kurangnya infrastruktur dan guru terlatih.
- Menteri: Mr. Soewandi

2. Kurikulum 1952 - Rentjana Pelajaran Terurai
- Ciri khas: Lebih sistematis dari kurikulum 1947, dengan rincian tujuan tiap pelajaran.
- Fokus: Daya cipta, nasionalisme, dan keterkaitan antar mata pelajaran.
- Inovasi: Penyusunan berdasarkan prinsip integrasi kurikulum.
- Kelemahan: Masih menitikberatkan hafalan dan bersifat sentralistik.
- Menteri: Wongsonegoro

3. Kurikulum 1964 - Kurikulum Pancawardhana
- Konsep utama: 5 pengembangan: cipta, rasa, karsa, karya, moral.
- Fokus: Pendidikan jasmani-rohani yang seimbang.
- Inovasi: Pendidikan menyeluruh bukan hanya intelektual.
- Kelemahan: Sulit diterapkan karena tidak semua guru memahami konsep 5 pengembangan itu.
- Menteri: Sjarif Thajeb

4. Kurikulum 1968
- Konteks: Orde Baru mulai berkuasa, stabilisasi ideologi.
- Ciri khas: Penekanan pada moral, agama, dan Pancasila.
- Fokus: Disiplin dan loyalitas terhadap negara.
- Kelebihan: Mendorong penanaman nilai nasionalisme.
- Kelemahan: Terlalu normatif dan instruktif, kurang ruang kreativitas.
- Menteri: Mashuri Saleh

5. Kurikulum 1975
- Pendekatan: Sistem instruksional – pembelajaran terstruktur.
- Fokus: Efisiensi, pencapaian tujuan pembelajaran.
- Inovasi: Adanya tujuan instruksional umum dan khusus.
- Kritik: Terlalu teknis dan birokratis, guru lebih sibuk pada administrasi.
- Menteri: Syarif Thayeb

6. Kurikulum 1984 - CBSA
- Pendekatan: Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).
- Fokus: Siswa aktif mencari tahu, guru sebagai fasilitator.
- Inovasi: Belajar kooperatif, diskusi, eksperimen.
- Kelemahan: Minim pelatihan guru, sebagian justru salah kaprah “CBSA = ramai”.
- Menteri: Nugroho Notosusanto

7. Kurikulum 1994
- Kombinasi: Sistem instruksional (1975) + CBSA (1984).
- Fokus: Pemisahan antara teori dan praktik secara tegas.
- Masalah: Materi terlalu padat, jam pelajaran berlebih, anak-anak overload.
- Kritik: Siswa pasif, guru kelelahan, tidak sesuai dengan kondisi daerah.
- Menteri: Wardiman Djojonegoro

8. Kurikulum 2004 - KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
- Fokus: Kompetensi dasar dan hasil belajar (output-based education).
- Inovasi: Penilaian berbasis kinerja (performance assessment), portofolio.
- Kelebihan: Mengembangkan keterampilan dan pemahaman mendalam.
- Kelemahan: Guru dan sekolah banyak yang belum siap.
- Menteri: A. Malik Fadjar

9. Kurikulum 2006 - KTSP
- Fokus: Sekolah diberi otonomi menyusun kurikulum (desentralisasi).
- Kelebihan: Kontekstualisasi materi sesuai daerah.
- Masalah: Ketimpangan kualitas antar sekolah, evaluasi tidak seragam.
- Kritik: Sekolah dengan sumber daya rendah tertinggal jauh.
- Menteri: Bambang Sudibyo

10. Kurikulum 2013 - K13
- Fokus: Pendekatan saintifik dan pembelajaran tematik integratif.
- Ciri: Mengembangkan kompetensi 4C (Critical thinking, Creativity, Collaboration, Communication).
- Inovasi: Penilaian autentik, pelatihan karakter, literasi.
- Kritik: Banyak revisi, penilaian terlalu kompleks, guru terbebani.
- Menteri: Mohammad Nuh

11. Kurikulum Merdeka (2022–sekarang)
- Fokus: Fleksibilitas guru dan sekolah; pembelajaran berdiferensiasi.
- Ciri khas: Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
- Tujuan: Menyesuaikan pendidikan dengan kebutuhan siswa dan zaman.
- Kelebihan: Guru bisa lebih kreatif, siswa tidak dikotak-kotakkan.
- Tantangan: Ketimpangan implementasi, butuh pelatihan menyeluruh.
- Menteri: Nadiem Makarim

Jumat, 04 Juli 2025

Pendaftaran Ulang Jalur Prestasi SPMB SMA 7 Wajo Berlangsung Tertib dan Lancar

 


Kampus Cendana, 4 Juli 2025 – Pendaftaran ulang bagi calon peserta didik baru melalui jalur prestasi akademik dan non-akademik Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) di SMA Negeri 7 Wajo telah selesai dilaksanakan pada tanggal 3 hingga 4 Juli 2025. Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan tertib di lingkungan sekolah yang berlokasi di Provinsi Sulawesi Selatan tersebut.

Pelayanan selama proses pendaftaran ulang mendapat apresiasi dari para peserta dan orang tua. Panitia SPMB SMA 7 Wajo tahun 2025 memberikan pendampingan dan pelayanan secara profesional, mulai dari proses verifikasi berkas hingga pengisian data ulang calon siswa.

SEKRETARIS PANITIA SPMB 2025










Kepala SMA 7 Wajo, H. Aminuddin Badawi, S.Pd, M.M, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian penting dalam seleksi calon siswa yang memiliki potensi di bidang akademik maupun non-akademik. “Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik, serta memastikan bahwa proses ini berjalan transparan dan sesuai dengan prosedur,” ujarnya.

Jumlah peserta jalur prestasi yang melakukan pendaftaran ulang mencapai 299 peserta, jika diketahui], mencakup siswa-siswi berprestasi dari berbagai SMP di wilayah Wajo dan sekitarnya. Selain membawa berkas administrasi, peserta juga diminta menunjukkan bukti prestasi sesuai jalur yang mereka pilih.

Dengan selesainya tahap pendaftaran ulang ini, SMA 7 Wajo akan melanjutkan ke tahapan berikutnya dalam proses penerimaan siswa baru tahun ajaran 2025/2026. (Sek.Panitia : Nurdin M, S.Pd)


Selasa, 10 Juni 2025

JALUR DOMISILI SPMB SMA 7 WAJO TAHUN 2025

HARI I. SENIN, 09 JUNI 2025


 



Pendaftaran SPMB SMA Negeri 7 Wajo Tahun 2025 Dibuka, Jalur Domisili dan Afirmasi Jadi Perhatian Utama

Kampus Bukit Cendana – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA) 7 Wajo resmi membuka pendaftaran Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026. Proses pendaftaran dimulai pada awal Juni 2025 dan dibuka untuk berbagai jalur, termasuk Jalur Domisili dan Jalur Afirmasi yang menjadi fokus utama tahun ini.

Jalur Domisili ditujukan bagi calon peserta didik yang berdomisili di sekitar zonasi sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Verifikasi alamat dilakukan berdasarkan Kartu Keluarga yang diterbitkan minimal satu tahun sebelum tanggal pendaftaran.

Sementara itu, Jalur Afirmasi diperuntukkan bagi siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu, pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), atau Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Jalur ini menjadi bentuk perhatian pemerintah dalam mewujudkan pemerataan akses pendidikan yang adil dan inklusif.

Kepala SMA Negeri 7 Wajo, H. Aminuddin, S.Pd, M.M menyampaikan bahwa pihak sekolah siap melayani proses pendaftaran dengan transparan dan akuntabel. "Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada calon peserta didik dan memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan berkualitas," ujarnya.

Calon siswa dan orang tua dapat mengakses informasi lengkap mengenai persyaratan, jadwal, serta mekanisme pendaftaran melalui situs resmi sekolah atau langsung datang ke posko layanan informasi yang disediakan di lingkungan sekolah.

Dengan dibukanya pendaftaran ini, SMA Negeri 7 Wajo berharap dapat menjaring siswa-siswi terbaik dari berbagai latar belakang, sekaligus memperkuat komitmen dalam membangun generasi muda yang unggul, berkarakter, dan berdaya saing.

Senin, 19 Mei 2025

Pentingnya Duta Literasi Keuangan


Oleh : Dr. Muhammad Syafri, P.hd

Peningkatan inklusi keuangan tanpa diimbangi dengan literasi keuangan yang memadai dapat menimbulkan risiko baru bagi masyarakat, khususnya kelompok rentan dan kurang teredukasi. 

Jumat, 02 Mei 2025

Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2025 di SMA 7 Wajo






Sengkang, 2 Mei 2025 — SMA Negeri 7 Wajo menggelar upacara memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Lapangan Bukit Cendana dengan khidmat dan penuh semangat kebangsaan. Seluruh peserta didik dan pembina upacara mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah, mencerminkan semangat kebhinekaan dan budaya Indonesia.

Upacara dimulai tepat pukul 07.30 WITA dengan pengibaran Sang Saka Merah Putih oleh pasukan pengibar bendera (Paskibraka) SMA 7 Wajo. Dengan langkah tegap dan formasi yang rapi, tim Paskibraka menunjukkan dedikasi dan latihan yang matang, menambah kekhidmatan suasana upacara.

Sebagai pembina upacara, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas membacakan pidato seragam Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Dalam amanatnya, pembina menekankan pentingnya transformasi pendidikan untuk membentuk generasi pelajar Pancasila yang berkarakter, kreatif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

Peringatan Hardiknas tahun ini menjadi momentum refleksi dan penguatan semangat belajar bagi seluruh warga sekolah, serta mempererat rasa persatuan melalui penghargaan terhadap keragaman budaya bangsa.

ABIOGRAFI NURDIN

ABIOGRAFI NURDIN
Klik Aja!

POSTINGAN UNGGULAN

"Quotes of the day" Pembina SMA 7 Wajo