Senin, 19 Mei 2025

Pentingnya Duta Literasi Keuangan


Oleh : Dr. Muhammad Syafri, P.hd

Peningkatan inklusi keuangan tanpa diimbangi dengan literasi keuangan yang memadai dapat menimbulkan risiko baru bagi masyarakat, khususnya kelompok rentan dan kurang teredukasi. 

Dalam konteks ini, kehadiran duta literasi keuangan menjadi sangat penting sebagai ujung tombak dalam menyampaikan informasi keuangan secara tepat, kontekstual, dan mudah dipahami oleh masyarakat luas. 

Duta literasi keuangan dapat berperan sebagai jembatan antara kebijakan pemerintah dan kebutuhan nyata di lapangan, terutama dalam menyebarkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan keuangan yang sehat.

Data dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (OJK, 2025) menunjukkan adanya kesenjangan signifikan antara tingkat inklusi keuangan (80,51%) dan tingkat literasi keuangan (66,46%) di kalangan masyarakat umum Indonesia. Sementara itu, dari segmen pelajar/mahasiswa, tingkat inklusi keuangan (84,42%) dan literasi keuanga (61,76%). 

Ini berarti bahwa banyak masyarakat ataupun pelajar/mahasiswa telah menggunakan produk keuangan, seperti tabungan, investasi, asuransi, dan pinjaman daring, tanpa pemahaman yang memadai. 

Kondisi ini menunjukkan perlunya upaya edukasi yang lebih dekat dengan masyarakat, yang dapat dilakukan melalui pendekatan berbasis komunitas seperti Asosiasi Guru Ekonomi Indonesia yang menghimpun berbagai guru ekonomi dari berbagai jenjang pendidikan mulai guru SMP, MTs, SMA, MA dan SMK.

Selain itu, figur lokal, seperti duta-duta literasi keuangan dapat berasal dari komunitas guru, sekolah, kampus, hingga tokoh pemuda.

Duta literasi keuangan tidak hanya menyampaikan teori, tetapi juga dapat memberikan contoh praktis tentang cara mengelola keuangan, mengenali risiko produk keuangan, dan menghindari jebakan utang digital. 

Dalam kasus-kasus seperti skandal Jiwasraya atau penyalahgunaan fintech ilegal, peran duta literasi sangat strategis dalam mendorong masyarakat untuk lebih kritis dan waspada dalam memilih layanan keuangan. 

Mereka juga dapat membantu pemerintah dan lembaga keuangan dalam memahami kebutuhan dan tantangan masyarakat secara langsung.

Oleh karena itu, keberadaan duta literasi keuangan dapat memperkuat gerakan literasi yang lebih berkelanjutan dan merata. 

Dengan pelatihan yang memadai, mereka ( duta literasi keuangan) bisa bertransformasi menjadi agen perubahan di daerah masing-masing, baik di dalam kelas, di lingkungan sekolah maupun di masyarakat umum yang lebih luas terutama dalam menjangkau kelompok marginal yang sering luput dari edukasi formal. 

World Bank (2017) menyatakan bahwa literasi keuangan yang baik berhubungan erat dengan peningkatan kesejahteraan, dan agen lokal seperti duta memiliki peran sentral dalam mewujudkan hal tersebut.

Dengan demikian, penguatan peran duta literasi keuangan harus menjadi bagian dari strategi nasional literasi dan inklusi keuangan. 

Pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan institusi pendidikan perlu bersinergi dan mendorong pelibatan generasi muda dan komunitas untuk aktif menjadi penyuluh keuangan yang adaptif dan komunikatif. 

Dengan pendekatan yang lebih personal dan partisipatif melalui duta literasi, upaya menciptakan masyarakat yang cerdas finansial akan lebih efektif dan berdampak jangka panjang.

Tidak ada komentar:

ABIOGRAFI NURDIN

ABIOGRAFI NURDIN
Klik Aja!

POSTINGAN UNGGULAN

"Quotes of the day" Pembina SMA 7 Wajo