Minggu, 23 Agustus 2015

Stifin: Mengenali Keunggulan Diri untuk Menjadi Lebih Baik

Catatan Pengalaman Peserta WSL 1 (Mugniar) Repost

Bersyukur sekali saya mendapatkan undangan Workshop Level 1 (WSL 1) Stifin dari Ibu A. Sengngeng. Ibu A. Sengngeng adalah istri dari Pak Alif – kawan SMA saya. Tentang Stifin sudah pernah saya dengar sebelumnya dari suami yang sebelumnya telah mendapatkan informasi tentang Stifin dari kawan-kawannya.
Saya penyuka pengetahuan mengenai kepribadian manusia, Stifin memberikan hal tersebut maka sudah tentu saya tak menyia-nyiakan kesempatan langka ini. Apalagi setelah Sengngeng mengatakan saya boleh datang dengan suami, makin bersemangatlah saya.

IQ, EQ dan SQ: dari Kecerdasan Tunggal ke Kecerdasan Jamak

Oleh : AKHMAD SUDRAJAT (KANG ADJAT)

Kecerdasan merupakan salah satu anugerah besar dari Allah SWT kepada manusia dan menjadikannya sebagai salah satu kelebihan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya. Dengan kecerdasannya, manusia dapat terus menerus mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidupnya yang semakin kompleks, melalui proses berfikir dan belajar secara terus menerus.

Minggu, 26 Juli 2015

Sambutan Mendikbud Hari Pertama Sekolah 2015/2016

Berdasarkan Surat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 59388/A./KR/2015, Tanggal 24 Juli 2015, Setiap Kepala Sekolah pada semua jenjang pendidikan pada saat upacara bendera hari Senin, 27 Juli 2015 diharapkan membacakan Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada hari pertama sekolah tahun pelajaran 2015/2016
Berikut petikan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI yang dimaksud.

Jumat, 17 Juli 2015

Kenangan Kapur Tulis, Abraham Samad Jadi Ketua KPK

Jum'at, 23 November 2012 | 09:18 WIB
Kenangan Kapur Tulis, Abraham Samad Jadi Ketua KPK
Ketua KPK, Abraham Samad. TEMPO/Seto Wardhana
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad, mengaku memiliki sebuah pengalaman yang selalu menyadarkannya untuk tidak mencuri. Pelajaran itu bersumber dari kapur tulis putih di masa sekolah dasarnya.

SIRI’ SEBAGAI SIKAP DAN FALSAFAH HIDUP MASYARAKAT BUGIS MAKASSAR

Oleh : Abdi eL_Machete

Prolog
Siri’ yang merupakan konsep kesadaran hukum dan falsafah masyarakat Bugis-Makassar adalah sesuatu yang dianggap sacral. Begitu sakralnya kata itu, sehingga apabila seseorang kehilangan Siri’nya atau De’ni gaga Siri’na, maka tak ada lagi artinya dia menempuh kehidupan sebagai manusia. Bahkan orang Bugis-Makassar berpendapat kalau mereka itu sirupai olo’ kolo’e (seperti binatang). Petuah Bugis berkata : Siri’mi Narituo (karena malu kita hidup). Untuk orang bugis makassar, tidak ada tujuan atau alasan hidup yang lebih tinggi daripada menjaga Siri’nya, dan kalau mereka tersinggung atau dipermalukan (Nipakasiri’) mereka lebih senang mati dengan perkelahian untuk memulihkan Siri’nya dari pada hidup tanpa Siri’.

Doa Penghebat diriku


Selamat Iedul Fitri 1436 H.


ABIOGRAFI NURDIN

ABIOGRAFI NURDIN
Klik Aja!

POSTINGAN UNGGULAN

"Quotes of the day" Pembina SMA 7 Wajo