Dakwah Media Islam
AHMAD
ALHABSYI Diantara kita mungkin pernah berfikir kenapa orang yang telah
berbuat dzolim, ingkar dan menyakiti orang lain tetap hidup makmur dan
bebas? Berbeda dengan orang yang beriman yang justru tidak
henti-hentinya mendapat cobaan dalam berbagai bentuk dari Allah SWT.
Lantas, adakah alasan Allah SWT melakukan demikian?
Pertanyaan ini tanpa disadari dapat mengundang diri untuk mempertanyakan
keadilan Allah. Walau kondisi seseorang tidak sebaik mereka,
yakinlah Allah telah menyelamatkan diri tidak diserupa dengan mereka dan
masih memberi kekuatan diri untuk terus beribadah kepada-Nya.
ahmad al habsyi www.siramanislam.com
Lantas mengapa orang yang sudah zalim dan ingkar kepada Allah masih
diberikan rezeki, kesehatan, tidak ditampakkan dosanya dan tidak
disegerakan sangsi kepadanya. Dalam kitab Nashaihul Ibad, Saad bin Hilal
berkata bahwa meski dzalim dan selalu melanggar perintah Allah, orang
dzalim tetap tetap memberinya 4 anugerah kepadanya:
1. Orang dzalim tidak terhalang untuk mendapatkan rezeki
Allah SWT memiliki sifat Rahman yakni kasih Allah pada semua manusia,
dan rahiim kasih sayang Allah hanya untuk orang beriman saja kelak di
akhirat. Nah orang dzalim mendapat kasih sayang berupa rahman, jadi
meski Ia dzalim atau kafir, tetap saja mendapatkan nikmat Allah ini.
Namun Rahman Allah itu hanya sebatas di dunia saja.
Akan tetapi orang dzalim tidak akan mendapatkan sifat rahiim, karena
sifat ini hanya untuk kasih sayang Allah hanya untuk orang beriman dari
mulai di dunia dan di akhirat. Seperti dalam surat Al-Israa’ ayat 20
berikut ini.
Kepada masing-masing golongan baik golongan ini maupun golongan itu Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi. (Q.S. Al-Israa’ [17] : 20).
Orang dzalim adalah orang yang menginginkan kehidupan di dunia saja. Mereka bahkan disegerakan diberi keduniawaian sebagaimana yang mereka minta.
Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami
segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang
kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan
memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. (Q.S. Al-Israa’ [17] :
19).
Perhatikan secara jelas dan seksama orang zalim itu, tentu bukan dengan pandangan kedengkian karena kelebihan materi mereka, apakah sejujurnya mereka
bahagia dan tenang dengan harta yang didapatnya itu, lantas bagaimana kehidupan keluarganya.Ternyata ketenangan dan kebahagian hanya muncul dipermukaan, namun
didalamnya hati mereka sudah tentu gersang. Manifestasinya terlihat
dengan tiada henti mereka mengejar kedudukan, kekayaan dan kelezatan
hidup. Apa yang sudah didapat walau melimpah, masih terus dianggap
kurang.
Dengan demikian
tidak perlu kuatir dengan orang zalim yang malah mendapatkan apa apa
yang mereka inginkan di dunia. Jika tiba waktunya yang dijanjikan Allah
maka segala harta kekayaannya tidak dapat dijadikan penebus untuk
membebaskan dirinya dari siksanya yang pedih yang telah disiapkan Allah.
2. Orang dzalim tidak terhalang untuk mendapat kesehatan Sifat Allah
Rahman juga berlaku untuk kesehatan. Setiap orang yang dzalim tidak
terhalang untuk mendapat kesehatan. Selain karena izin Allah SWT,
kesehatan didapat karena dibarengi dengan pola hidup sehat dan olahraga.
Bagi mereka yang dzalim namun tetap menjaga pola hidupnya, maka Allah
SWT tetap menganugerahkan kesehatan karena usahanya tersebut. Akan
tetapi ini tidak berlaku jika Allah menginginkan hambanya yang dzalim
sakit, meski Ia telah menjaga pola hidup sehat dan berolahraga, namun
akan tetap mengalami sakit dengan izin Allah.
3 Allah tidak akan menampakkan dosanya semasa hidup di dunia Allah tidak
akan memperlihatkan dosa semasa di dunia kepada orang dzalim. Ia hanya
akan mengetuk pintu bagi orang terpilih tentang beratnya azab neraka
terhadap dosa yang telah dilakukan di dunia.
Memperlihatkan dosa semasa hidup juga termasuk nikmat Allah, bagaimana
tidak, dengan begitu manusia akan mengingat kematian dan akhirnya
beralih menjadi lebih baik lagi. Namun kepada orang dzalim, Allah tidak
menganugerahkan hal tersebut. Mata hati mereka tertutup dan tidak bisa
melihat dosa-dosa yang telah mereka lakukan.
4. Allah tidak menyegerakan hukumannnya di dunia Bagi mereka yang
dzalim, Allah juga tidak menyegerakan hukumannnya di dunia. Namun hal
ini bukan berarti orang dzalim luput dari pengawasan Allah SWT. Allah
hanya menangguhkan atas mereka. Terhadap rahmatNya yang tetap diberikan
kepada manusia yang jelas-jelas ingkar, menunjukkan kesabaran Allah
atas semua ciptaan-Nya.
Firman Allah: Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa
Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim.
Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada
waktu itu mata (mereka) terbelalak, (Ibrahim :42)
Firman Allah : Dan tinggalkanlah dosa yang nampak dan yang tersembunyi.
Sesungguhnya orang yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi pembalasan
(pada hari kiamat), disebabkan apa yang mereka telah kerjakan. (Al Anam :
120)
Dengan demikian tidaklah usah irilah dengan mereka karena Allah hanya
menangguhkan. Bukan kah hidup di dunia hanya sementara, di sinilah kita
diwajibkan mendapatkan bekal untuk mendapatkan surga di akhirat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar