Kamis, 05 Agustus 2010

UTANGNYA INDONESIA

Saatnya Mandiri dan Bebas Utang

Utang luar negeri menjadi salah satu masalah yang sangat mendasar yang dihadapi bangsa ini. Secara total, utang negeri kita sudah mencapai Rp 1.600 triliun. Tahun ini, utang jatuh tempo sebesar Rp 110 triliun. Kalau ditambah dengan bunganya, jumlahnya mencapai Rp 115 triliun.

Pemerintah melalui Menteri Keuangan, Agus Dermawan Wintarto Martowardojo telah mengisyaratkan untuk tidak menambah utang, baik utang luar negeri maupun penerbitan Surat Utang Negara (SUN) untuk menutupi defisit anggaran dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2011 sebesar 1,7 persen atau sebesar Rp118,3 triliun.

Isyarat dari Agus Martowardojo, bankir yang berhasil membawa Bank Mandiri menjadi bank terbesar di negeri ini, menjadi kabar gembira bagi kita semua, dan patut disambut positif. Betapa tidak, apabila terus menambah utang maka negeri kita ini akan semakin sulit keluar dari “perangkap lingkaran setan” kemiskinan.

Dengan tidak menambah utang baru, maka semua elemen bangsa ini harus turut serta dalam menggenjot penerimaan, dan melakukan optimalisasi anggaran. Utang lama yang ada, dikelola dengan baik untuk tujuan produktif, menggerakkan ekonomi rakyat.

Selain tidak menambah utang, agar beban negara tidak terlalu berat maka pemerintah bisa memilih opsi lain yakni dengan melakukan renegosiasi utang, atau meminta penghapusan utang luar negeri. Bisa juga dengan meminta penghapusan bunga utang yang jumlahnya cukup besar.

Tahun ini memang menjadi saat yang tepat untuk menghentikan utang luar negeri, karena kondisi makro ekonomi Indonesia sekarang sedang mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Postur APBN pun sangat mendukung.

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 2010, sebesar 50 persen dari total pendanaan sudah diperoleh dan pemerintah masih punya cadangan dalam bentuk stand by loan yang siap untuk ditarik kapan pun.

Terlepas dari semua itu, kita semua harus yakin untuk tidak menambah lagi utang luar negeri. Menkeu beserta jajarannya harus memiliki keyakinan kuat bahwa dengan menjadi bangsa yang mandiri dan bebas utang, memiliki manfaat yang lebih baik buat negeri ini, meskipun di Bank Dunia, ada Sri Mulyani Indrawati, mantan Menkeu yang dipercaya menjadi direktur pelaksana. Saatnya bangkit dan mandiri, serta bebas dari beban utang luar negeri. (**)

Tidak ada komentar:

POSTINGAN UNGGULAN

nnnnn

 nnnnn