BERBAGI ILMU, SUKSES MULIA

Senin, 20 Maret 2023

Hijau Produktif Insan Pendidik

AWAL TANAM

SETELAH TANAM (2BULAN)

Manusia sebagai rahmatan lil alamin, menjadi khalifah di permukaan bumi ini. Tentu memberi manfaat dan nilai guna dalam berinterkasi dengan lingkungan sekitarnya. Tumbuhan dan tanaman menjadi bagian dari lingkungan tersebut. Dalam realisasinya perlu ada kegiatan program yang dilakukan, secara individu maupun kolektif. Dengan kesadaran sendiri dari personal masyarakat untuk mencintai, memelihara dan melestarikan. Salah satu bentuk melestarikan adalah gerakan menanam pohon produktif dimanapun kita berada. Seperti itulah yang dilakukan sebagai seorang insan pendidik dengan sadar dan termotivasi dari salah satu program Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Ayo menanan pohon/tanaman yang produktif. Saya memilih di SMA 7 Wajo sebagai salah satu sekolah yang pernah meraih penghargaan sebagai Sekolah Sehat Nasional. Dan Pada tahun 2014 meraih prestasi sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri Nasional.

Tanaman yang dipilih dalam tanaman produktif ini, salah satunya adalah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi). Dimana belimbing wuluh ini, cirinya memiliki batang yang kasar berbenjol-benjol, bercabang sedikit, arahnya condong keatas, dari bibit yang sudah tumbuh dalam polybad, ditanam dengan dengan struktur tanah subur. Pasca tanam akan diikuti pertumbuhannya dengan pemeliharaan yang intens serta dokumentasi yang berkala sebagai bentuk keseriusan memeliharanya sampai nanti akan betul-betul produktif.

Selasa, 14 Maret 2023

KUNJUNGAN KEMANUSIAAN PEMBINA SMA 7 WAJO DALAM SEHARI, 14 MARET 2023

Kunjungan 1, putri ananda Andi. Aswin Dahlan di RSU Tenriawaru Bone

Kunjungan 2, adik dari saudara kita ibu Sudarmi Nur, S.Pd,M.Si di Bone

Kunjungan 3, adik dari sodara kita Ibu Rismayanti, S.Pd di RS. Ibnu Sina

Makassar.

Kunjungan 4, suami dari saudara kita Ibu Hj. Yuasmiwati, di RS.Ibnu Sina Makassar.

Kunjungan 5, Kemanakan Ibu Andi Budiman,S.Pd, M.Si (istri mantan Kepala Rutan Sengkang)

Selasa, 07 Maret 2023

Kleptomania dan Tindakan Pencurian

“Berbeda dengan tindakan pencurian, tindakan kleptomania biasanya tidak direncanakan. Selain itu, tindakan kleptomania kerap mengambil barang-barang yang tidak bernilai.”

Ketahui Perbedaan Kleptomania dan Tindakan Pencurian

Halodoc, Jakarta – Baru-baru ini ramai diperbincangkan seorang wanita yang mencuri dua batang cokelat dan sampo di sebuah minimarket. Pada video yang beredar, terlihat wanita tersebut mengendarai sebuah mobil mewah. Kemudian, banyak masyarakat yang bertanya-tanya, apa alasan wanita tersebut mencuri?

Banyak yang mengatakan bahwa wanita tersebut mengidap kleptomania. Kondisi ini merupakan ketidakmampuan seseorang untuk menahan dorongan mengambil barang-barang bukan miliknya yang biasanya tidak dibutuhkan atau bernilai kecil. Nah, yuk kenali lebih banyak perbedaan antara kleptomania dan tindakan pencurian melalui ulasan berikut ini!

Mengenal Kleptomania

Kleptomania adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang perlu mendapatkan penanganan secara tepat. Seseorang yang mengidap penyakit ini biasanya tidak memiliki kemampuan untuk menahan dorongan dan keinginan mengambil barang-barang yang bukan miliknya. Biasanya, mereka juga tidak akan membutuhkan barang tersebut dan umumnya barang yang diambil bernilai kecil.

Ini adalah jenis gangguan kontrol impuls yang ditandai dengan ketidakmampuan seseorang mengontrol emosi dan perilakunya. Jika tidak diatasi dengan baik, kondisi ini dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain.

Sayangnya, hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa yang membuat seseorang mengalami gangguan mental ini. Namun, kondisi ini bisa terkait dengan beberapa hal, seperti adanya gangguan pada neurotransmitter yang disebut sebagai serotonin.

Serotonin membantu mengatur suasana hati dan emosi dalam tubuh. Jika kadar serotonin terlalu rendah, kondisi ini membuat seseorang menjadi lebih rentan mengalami tindakan impulsif.

Selain itu, pengidapnya juga rentan mengalami gangguan adiktif. Kondisi ini bisa terjadi ketika kadar dopamin dalam tubuh meningkat setelah mengambil barang sehingga memberikan sensasi menyenangkan dan adiksi. Inilah yang membuat tindakan kleptomania kerap dilakukan berulang oleh pengidapnya.

Perbedaan Kleptomania dan Tindakan Pencurian

Kleptomania berbeda dengan tindakan pencurian. Nah, beberapa aspek yang membedakan kleptomania dan tindakan pencurian antara lain:

Pengidap Kleptomania Biasanya Mengambil Barang yang Tidak Bernilai

Biasanya, pengidap gangguan mental ini akan mengambil barang-barang yang tidak terlalu bernilai, bahkan bagi dirinya sendiri. Sedangkan, tindakan pencurian biasanya menargetkan untuk mengambil berbagai jenis barang yang berharga milik orang lain.

Tindakan Kleptomania Tidak Direncanakan

Berbeda dengan pencurian yang biasanya dilakukan dengan perencanaan, tindakan kleptomania biasanya dilakukan secara spontan. Hal ini karena dorongan mengambil barang tertentu tiba-tiba muncul dan tidak dapat ditahan. Bahkan, jika pencurian bisa dilakukan lebih dari satu orang, kleptomania hanya dilakukan oleh satu orang saja.

Perasaan yang Dirasakan Setelah Mencuri

Pengidap gangguan mental ini akan merasakan perasaan lega, puas, dan senang setelah mengambil barang tertentu. Berbeda dengan tindakan pencurian yang membuat pelakunya merasa takut dan cemas sehingga tidak jarang bersembunyi setelah melakukan pencurian.

Barang yang Dicuri Mampu untuk Dibeli

Seperti ramai yang beredar, wanita yang diduga mengidap kleptomania ini menggunakan mobil mewah mencuri dua batang cokelat. Ini bisa menjadi salah satu tanda kleptomania, karena pengidap kleptomania biasanya mengambil barang-barang dengan nilai atau harga yang sebenarnya mampu untuk mereka beli.

Barang yang Dicuri Tidak Digunakan

Jika pencuri akan menggunakan barang yang dicuri sesuai dengan kebutuhannya, pengidap gangguan mental ini malah tidak akan menggunakan barang yang diambil. Bahkan, mereka bisa saja memberikan barang tersebut untuk orang lain.

Itulah beberapa perbedaan mengenai kleptomania dan tindakan pencurian yang perlu kamu ketahui.

Penilaian Akhir Tahun (PAT) Kelas XII UPT SMA 7 Wajo

Kampus Cendana.Senin, 6 Maret 2023.

Dengan berakhirnya proses pembelajaran. Siswa kelas XII SMA 7 Wajo Tahun Ajaran 2022-2023, melaksanakan Ujian Penilaian Akhir Tahun (PAT) 2023. Penyelenggaraan ini berlangsung pada tanggal 6 Maret sampai 10 Maret 2023 di Kampus Cendana SMA 7 Wajo. Jumlah peserta ujian PAT sebanyak .....dengan mengisi Ruang Ujian sebanyak 18 bilik. Setiap ruangan rata-rata peserta ujian berjumlah 20 peserta ujian. Panitia dengan Tim Work Yang Solid dengan Ketua Panitia Ust.Mohammad Suyuti, S.Ag (Guru Penggerak SMA 7 Wajo). Dalam kesehariannya sebagai Guru Bahasa Arab/Agama, Ketua Pengurus Masjid " Jabal Ilmi",dan Pembina Rohis serta Pembina Osis "Taro Ada Taro Gau" SMA 7 wajo. Saat brifing berlangsung Kepala UPT SMA 7 Wajo Bapak Aminuddin Badawi, S.Pd, M.M, menyampaikan arahannya di depan para pembina pengawas ujian PAT, bahwa dalam penyelenggaraan PAT adalah kegiatan kelaziman yang dilakukan sebagai bagian dari proses pendidikan di SMA 7 Wajo yang baru saja dipimpinnya itu. Lebih lanjut dikatakan, "Karena selalu dilakukan sebagai insan pendidik, maka yang perlu dilakukan adalah meminimalisir kekurangan/kelemahan pada substansi kegiatan sebelumnya. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin,esok hari harus lebih baik dari hari ini", begitu pesan spiritualnya.

Pada hari I Pelaksanaan PAT sebelum ujian berlangsung peserta ujian mendapat motivasi yang menyemangati secara online dengan live dari Bapak Gubernur Sulawesi Selatan H.Andi Sudirman Sulaiman.

(Nurdin M, S.Pd:Jurnalis Blogger)

Senin, 06 Maret 2023

Pacing, Tanaman Obat Untuk Kesehatan

Pacing yang memiliki nama ilmiah Costus spesiosus (J.Konig) Sm atau Cheilocostus speciosus (J.Konig) C.Specht. (Foto: itfgs.org)

SATUHARAPAN.COM – Pacing, atau pacing tawar, selama ini lebih dikenal sebagai tanaman hias. Namun, begitu membuka mesin pencari dengan kata kunci “costus”, yang menonjol justru predikatnya sebagai tanaman obat. Ahli-ahli India menyebutnya sebagai tanaman obat paling penting.

Pacing yang memiliki nama ilmiah Cheilocostus speciosus (J.Konig) C.Specht, dengan nama sinonim yang lebih dikenal, Costus speciosus (J.Konig) Sm, tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Dalam bahasa Inggris, tumbuhan ini disebut wild ginger, spiral ginger, atau crepe ginger.

Pacing, seperti dikutip dari wikipedia.org, disebutkan sebagai tumbuhan asli Asia Tenggara dan wilayah sekitarnya, dari India hingga daratan Tiongkok, dan kemudian menyebar ke Queensland, Mauritius, Fiji, Hawaii, Kosta Rika, Belize, Melanesia, hingga Mikronesia, dan wilayah Hindia Barat.

Berdasarkan referensi HM Hembing Wijayakusuma, dan Setiawan Dalimartha dkk (1994), Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia, yang dikutip wikipedia.org, di Jawa, tumbuhan ini disebut pacing, tepung tawar, poncang-pancing, dan bunto. Di Sumatera, orang menyebutnya tabar-tabar, kelacim, setawar, tawar-tawar, tebu tawar, tubu-tubu, sitawar, tawa-tawa, dan totar.

Di Sulawesi, tumbuhan ini dinamakan lingkuwas, lincuas, palai batang, tampung tawara, galoba utan atau tepu tepung. Lain lagi di Maluku, orang menyebutnya muri-muri, tebe pusa, tehu lopu, uga-uga, dan tehe tepu.

Di India, seperti dikutip dari Pankaj Oudhia di hort.purdue.edu, tempat tanaman ini banyak dieksplorasi manfaat dan khasiatnya sebagai obat herbal, pacing memiliki banyak nama lokal. Di antaranya isebsab (Palauan), keu, kemuk, atau keumul (Bengali), keukand, keu, kust (Hindi), thebu (Sinhala), pakarmula (Gujarat), pushkarmula, penva, pinga (Marathi), kustha, kashmira, kemuka, shura, pushkarmula (Sanskrit), jom lakhuti (Assam), kostam (Tamil), changalkashta, chikke, karikattu (Canarese), narum canna, cannakkuvva, cannukkilannu (Malyalam).

Pacing merupakan tumbuhan tegak dengan tinggi 0,5 m – 3 m, dan menyukai tempat lembap dan teduh, di dataran rendah sampai ketinggian 1.200 m di atas permukaan laut.

Batangnya berwarna kuning kecokelatan, sebesar jari orang dewasa dan banyak mengandung air, mudah dipatahkan. Daunnya berwarna hijau, tunggal, tangkainya pendek dan berhelai memanjang sampai bentuk lanset. Bagian bawah daunnya lembut.

Bunganya tersusun dalam bongkol, berwarna merah. Bila mekar, mengutip dari wikipedia.org, daun mahkota yang membentuk bibir berwarna putih dan bergaris kuning di tengah tersembul ke luar menonjol.

Buahnya bulat memanjang, merah, berbiji hitam. Tumbuhan ini mudah diperbanyak dengan biji, dengan cara stek akar rimpang atau stek batang.

Manfaat dan Khasiat Pacing

Pacing dibudidayakan di India untuk keperluan bahan obat. Tumbuhan ini juga lazim ditanam sebagai tanaman hias. Namun, sifatnya yang mudah tumbuh, menyebabkan pacing juga dicap sebagai tumbuhan pengganggu.

Umbi pacing banyak mengandung pati dan serat, di samping itu juga terdapat senyawa racun saponin dan sedikit minyak atsiri.

Secara tradisional, akar rimpang pacing yang pahit dipakai dalam ramuan jamu untuk obat demam dan kejang. Rimpang pacing dalam tradisi pengobatan Ayurveda, seperti dikutip dari hort.purdue.edu, juga dimanfaatkan sebagai obat asma, bronkhitis, hingga anemia.

Daun dan cabangnya secara tradisional digunakan untuk cuci rambut.

Buku Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia menyebutkan pacing tawar dapat diolah untuk mengobati bengkak pada sakit ginjal (nephtiric edema), perut busung, infeksi saluran kemih (tractus urinarius), serta pengerutan hati (chirosis).

CJ Soegihardjo dan Koensoemardiyah, dalam karya ilmiah "Produksi Diosgenin dengan Sistem Sel Amobil dari Costus speciosus smith", yang dimuat dalam Majalah Farmasi Indonesia, 2005, menyebutkan dari biji pacing dapat diproduksi diosgenin dengan sistem amobil sehingga berguna untuk meningkatkan kualitas industri obat-obatan.

Diosgenin adalah sejenis sejenis steroid yang digunakan untuk menghasilkan hormon progesteron. Selain memiliki efek farmakologis sebagai pereda sakit perut, juga anti peradangan, anti diabetes, analgesik, hingga antikolesterol. Selain biji, rimpang pacing, seperti dibaca di hort.purdue.edu, juga memiliki kandungan senyawa diosgenin dan tigogenin.

Potensi jenis-jenis Costus sebagai sumber diosgenin, pernah diungkapkan I Lubis dan Setijati Sastrapradja dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), seperti dikutip dari e-journal.biologi.lipi.go.id, dalam ulang tahun Kebun Raya Indonesia pada 1984.

Costus speciosus (Koen.) J.E. Smith (pacing) dan beberapa jenis Costus lain seperti Costus rumphianus Valet., Costus spimlis Rose, dan Costus villocissimus Jacq, yang banyak terdapat di Indonesia, mengandung 0,8 sampai 2,9 persen diosgenin pada rimpangnya, sedang pada biji Costus speciosus terdapat 3.1 sampai 3.6 persen diosgenin. Pertumbuhan yang cepat dan biomassanya yang tinggi, merupakan sifat-sifat yang mendukung pemanfaatan Costus ini sebagai penghasil diosgenin.

Minggu, 05 Maret 2023

Dialog Nabi Musa Dengan Allah SWT.

Di z͟a͟m͟a͟n͟ N͟a͟b͟i͟ M͟u͟s͟a͟ A͟S͟, a͟d͟a͟ s͟e͟p͟a͟s͟a͟n͟g͟ s͟u͟a͟m͟i͟ i͟s͟t͟er͟i͟ y͟a͟n͟g͟ h͟i͟d͟u͟p͟ d͟e͟n͟g͟a͟n͟ p͟e͟n͟u͟h͟ k͟e͟m͟i͟s͟k͟i͟n͟a͟n͟ n͟a͟m͟u͟n͟ m͟e͟r͟e͟k͟a͟ m͟e͟n͟g͟h͟a͟d͟a͟p͟i͟n͟y͟a͟ d͟e͟n͟g͟a͟n͟ p͟e͟n͟u͟h͟ k͟e͟s͟a͟b͟a͟r͟a͟n͟.

S͟u͟a͟t͟u͟ k͟e͟t͟i͟k͟a͟, t͟a͟t͟k͟a͟l͟a͟ m͟e͟r͟e͟k͟a͟ b͟e͟r͟i͟s͟t͟i͟r͟a͟h͟a͟t͟, s͟a͟n͟g͟ i͟s͟t͟r͟i͟ b͟e͟r͟t͟a͟n͟y͟a͟ k͟e͟p͟a͟d͟a͟ s͟u͟a͟m͟i͟n͟y͟a͟:

_"W͟a͟h͟a͟i͟ s͟u͟a͟m͟i͟k͟u͟, b͟u͟k͟a͟n͟k͟a͟h͟ M͟u͟s͟a͟ a͟d͟a͟l͟a͟h͟ s͟e͟o͟r͟a͟n͟g͟ N͟a͟b͟i͟ y͟a͟n͟g͟ b͟i͟s͟a͟ b͟e͟r͟b͟i͟c͟a͟r͟a͟ d͟e͟n͟g͟a͟n͟ T͟u͟h͟a͟n͟n͟y͟a͟ (A͟l͟l͟a͟h͟)..?"