Sabtu, 19 Oktober 2019

SOLUSI MENGURANGI SAMPAH PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAAN BOTOL ISI ULANG DI SMA 7 WAJO


Oleh Nurdin M, S.Pd

Dampak plastik terhadap lingkungan merupakan akibat negatif yang harus ditanggung alam karena keberadaan sampah plastik. Dampak ini ternyata sangat signifikan. Sebagaimana yang diketahui, plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun yang silam, kini telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang.
Konsumsi berlebih terhadap plastik, pun mengakibatkan jumlah sampah plastik yang besar. Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable). Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara.
Kantong plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang disebut ethylene. Minyak, gas dan batu bara mentah adalah sumber daya alam yang tak dapat diperbarui. Semakin banyak penggunaan palstik berarti semakin cepat menghabiskan sumber daya alam tersebut.
Fakta tentang bahan pembuat plastik, (umumnya polimer polivinil) terbuat dari polychlorinated biphenyl (PCB) yang mempunyai struktur mirip DDT. Serta kantong plastik yang sulit untuk diurai oleh tanah hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500 tahun.

Untuk menanggulangi sampah plastik beberapa pihak mencoba untuk membakarnya. Tetapi proses pembakaran yang kurang sempurna dan tidak mengurai partikel-partikel plastik dengan sempurna maka akan menjadi dioksin di udara. Bila manusia menghirup dioksin ini manusia akan rentan terhadap berbagai penyakit di antaranya kanker, gangguan sistem syaraf, hepatitis, pembengkakan hati, dan gejala depresi.
Kita memang tidak mungkin bisa menghapuskan penggunaan kantong plastik 100%, tetapi yang paling memungkinkan adalah dengan memakai ulang plastik (reuse), mengurangi pemakaian plastik (reduce), dan mendaur ulang (recycle). Terakhir, mungkin perlu regulasi dari pemerintah untuk meredam semakin meningkatnya penggunaan plastik.
Bahaya sampah plastik yang mencemari lingkungan sudah sangat mengkhawatirkan. Sebagai masyarakat, kita perlu turut andil dalam mengurangi pencemaran akibat sampah plastik ini. Bukan hanya orang dewasa saja, anak-anak juga harus memiliki kesadaran bijak plastik sejak dini untuk membantu mengurangi dampak sampah plastik.
Mengajarkan anak-anak untuk bijak plastik tidak hanya bisa dilakukan di rumah. Aksi mengurangi dampak sampah plastik juga bisa dilakukan anak-anak di lingkungan sekolah. Ajak anak menjadi pelopor kesadaran bijak plastik di sekolah dengan 8 aksi sederhana ini,
SMA 7 WAJO SEBAGAI TEMPAT UNTUK PEDULI GERAKAN MENGURANGI SAMPAH PELASTIK
( tempat kemasan air minum (gelas dan botol)

SMA 7 Wajo sebagai sekolah dengan jumlah siswa sekitar 1000 lebih siswa tentu akan membutuhkan makan minum di sekolah selama waktu belajar sampai sore hari. Makanan dan minuman  siswa itu membawa sendiri dari  rumah masing-masing, sebagian pula membelinya di koperasi siswa atau di kantin sekolah.

Beberapa siswa SMA 7 Wajo yang sempat diinterview  terkait dengan penggunaan air minum kemasan gelas dan botol. 1 siswa menggunakan minimal 4 gelas air kemasan pelastik (250 ml) dan 1 botol kemasan plastik (600 ml). Jumlah penggunaan air kemasan pelastik dengan jumlah siswa SMA 7 Wajo yang cukup besar tentu akan menghasilkan volume sampah plastik yang menjadi masalah, baik tentang kuantitas sampah maupun tentang turunnya kualitas pelestarian lingkungan hidup sekolah.
Sampah dan kebersihan sekolah selalu menjadi masalah serius. Hal inilah, perlu adanya manajemen khusus menanganinya. Tidak cukup dengan adanya petugas kebersihan yang memang ditugasi membersihkan lingkungan sekolah di luar kelas. Dan dana untuk itu  berbilang  cukup besar, untuk balas jasa pemilik faktor produksi (tenaga kerja) itu.
Dengan perkiraan jumlah kasar sampah yang dihasilkan siswa SMA 7 Wajo.
Air gelas kemasan  4 gelas X 950 = 3800 gelas sampah plastik air gelas kemasan.
Ini baru 1 jenis (minuman air putih) yang memang primer dikonsumsi. Belum yang bentuknya makanan yang juga termasuk kebutuhan primer selama  siswa selama berada di sekolah. Kalau kita akumulasi sampah plastik minuman dan makanan tentu lebih banyak lagi jumlahnya. Sehingga masalah sampah plastik di SMA 7 Wajo selalu menjadi masalah yang tak pernah tuntas.
Dengan kondisi seperti di atas warga sekolah mencari upaya dan solusi untuk mengatasi problem sampah di SMA 7 Wajo, yang pernah meraih sekolah "Adiwiyata Mandiri Nasional" tahun 2014. Upaya yang akan dilakukan dengan cara :
  1. Medisiplinkan siswa menjaaga kebersihan dalam dan di depan kelasnya masing-masing (lazim)
  2. Mendisplinkan petugas kebersihan sekolah (cleaning servis), membersihkan lokasinya yang telah ditentukan (lazim)
  3. Menghimbau kepada warga sekolah untuk membiasakan membawa botol isi ulang dari rumah masing-masing (baru)
  4. Mengurangi konsumsi air minum dan makanan kemasan plastik.
  5. Menghinadari penggunaan pipet plastik, sebainya gunakan pipet pakai ulang (steenlis) (baru)
Stasiun Air Isi Ulang Untuk Minum, Solusi Untuk Mengurangi Sampah Air Minum Kemasan  di SMA 7 Wajo.
Kebiasaan membawa botol air minum sendiri nampaknya sudah mulai dilupakan oleh siswa-siswi saat ini. Mereka cenderung memilih membeli minuman di kantin atau warung yang ada di sekitar sekolah.
Dari pihak sekolah untuk menata dan menetapkan aturan sangat diharapkan sebagai penentu kebijakan yang didukung oleh stake holder sekolah. Ini terkait bagaimana sekolah bisa mengatasi masalah sampah plastik
Untuk mengurangi dampak sampah plastik, alangkah lebih baik jika setiap sekolah menghimbau koperasi siswa dan kantin sekolah untuk menjual air melalui stasiun air isi ulang untuk minum siswa-siswinya. Pihak sekolah juga menghimbau para siswa dan pembina untuk membawa botol air minum sendiri untuk diisi ulang di stasiun isi ulang air yang ada di sekolah.
(Nurdin M.S Sengkang, 20 Oktober 2019)

Selasa, 08 Oktober 2019

Selamat Atas Aktifasi Website SMA Negeri 7 Wajo

Media komunikasi yang berbasis IT sudah menjadi kebutuhan yang urgen pada sebuah sekolah, misalnya SMA 7 Wajo yang pernah mendapat penghargaan nasional pada tahun 2014, yakni "Sekolah Adiwiyata Mandiri Nasional". Kesuksesannya meraih predikat itu jelas memiliki beberapa potensi, baik secara akademik maupun non akademik yang perlu dishare kepada sekolah lain yang membutuhkan melalui media online website. Pada kesempatan yang lalu dan yang akan datang beberapa kunjungan sekolah dari kabupaten luar Kab.Wajo kerap mengunjungi SMA Negeri 7 Wajo yang pernah meraih beberapa prestasi yang cukup membanggakan. Dengan kondisi seperti ini mutlak adanya media online website, sehingga data dan informasi yang dibutuhkan oleh publik dapat terwujud dengan optimal. Insya Allah. (Nurdin M, S.Pd)

Minggu, 29 September 2019

Kamis, 12 September 2019

30 Quotes BJ Habibie yang Akan Selalu Dikenang



Berikut kumpulan kata-kata mutiara BJ Habibie yang akan selalu dikenang sepanjang masa:

BIOGRAFI USTADZ ADI HIDAYAT, Lc. MA

Adi Hidayat, Lahir di Pandeglang, Banten, 11 September 1984. Beliau memulai pendidikan formal di TK Pertiwi Pandeglang tahun 1989 dan lulus dengan predikat siswa terbaik. Kemudian melanjutkan pendidikan dasar di SDN Karaton 3 Pandeglang hingga kelas III dan beralih ke SDN III Pandeglang di jenjang kelas IV hingga VI. Di dua sekolah dasar ini beliau juga mendapat predikat siswa terbaik, hingga dimasukan dalam kelas unggulan yang menghimpun seluruh siswa terbaik tingkat dasar di Kabupaten Pandeglang. Dalam program ini, beliau juga menjadi siswa teladan dengan peringkat pertama. Dalam proses pendidikan dasar ini, Adi Hidayat kecil juga disekolahkan kedua orang tuanya ke Madarasah Salafiyyah Sanusiyyah Pandeglang. Pagi sekolah umum, siang hingga sore sekolah agama. Di madrasah ini, beliau juga menjadi siswa berprestasi dan didaulat sebagai penceramah cilik dalam setiap sesi wisuda santri.

Kamis, 29 Agustus 2019

Tips menjaga kewarasan sebagai guru

1. Masuk kelas mulailah dengan salam dan senyuman manis. 😊
2. Kalo lagi ada masalah di rumah, jangan masuk kelas dulu, stabilkan dulu moodnya dgn ngopi2 syantiik atau rumpi2 manja sama rekan kerja. 😜
3. Jangan banyak2 ngasih tugas ke siswa, ntar ribet ngoreksinya. Kasih 3-5 soal aja

POSTINGAN UNGGULAN

nnnnn

 nnnnn