Jumat, 17 Juli 2015

SIRI’ SEBAGAI SIKAP DAN FALSAFAH HIDUP MASYARAKAT BUGIS MAKASSAR

Oleh : Abdi eL_Machete

Prolog
Siri’ yang merupakan konsep kesadaran hukum dan falsafah masyarakat Bugis-Makassar adalah sesuatu yang dianggap sacral. Begitu sakralnya kata itu, sehingga apabila seseorang kehilangan Siri’nya atau De’ni gaga Siri’na, maka tak ada lagi artinya dia menempuh kehidupan sebagai manusia. Bahkan orang Bugis-Makassar berpendapat kalau mereka itu sirupai olo’ kolo’e (seperti binatang). Petuah Bugis berkata : Siri’mi Narituo (karena malu kita hidup). Untuk orang bugis makassar, tidak ada tujuan atau alasan hidup yang lebih tinggi daripada menjaga Siri’nya, dan kalau mereka tersinggung atau dipermalukan (Nipakasiri’) mereka lebih senang mati dengan perkelahian untuk memulihkan Siri’nya dari pada hidup tanpa Siri’.

Doa Penghebat diriku


Selamat Iedul Fitri 1436 H.


Nuraniku


Senin, 13 Juli 2015


Foto Neo Hiriz.

HARI-HARI MEMAKAI CINCIN DAN AMALAN
1. Hari Sabtu : Akik Yamani (akik berwarna coklat atau merah madu)
    Dzikirnya : Ya Rabbal 'Alamin (Duhai Tuhan Semesta Alam)
2. Hari Minggu : Dur Najaf (akik berwarna putih jernih)
    Dzikirnya : Ya Dzal Jalali wal Ikram (duhai Yang Maha Agung dan Mulia)
3. Hari Senin : Akik Syarafussyam (akik berwarna kuning)
    Dzikirnya : Ya Qadhiyal Hajat (Duhai Zat yang Mengabulkan seluruh hajat)
4. Hari Selasa : Zabarjad/peridot (akik warna hijau)
    Dzikirnya : Ya Arhamar Rahimin (Dua Zat yang Maha pengasih dan penyayang)
5. Hari Rabu : Yaqut/Rubby merah (batu berwarna merah)
    Dzikirnya : Ya Hayyu Ya Qayyum (Duhai Zat yang Maha Hidup dan Berdiri dengan kokoh)
6. Hari Kamis : Pirus/Phyrouz (batu berwarna biru)
    Dzikirnya : La Ilaha illallah Al-Malikul Haqqul Mubin (Tidak ada tuhan selain Allah, Raja  Kebenaran yang nyata)
7. Hari Jum’at : Hadidsin (batu berwarna hitam)
    Dzikirnya : Allahumma Shalli 'ala Muhammad wa Aali Muhammad.

POSTINGAN UNGGULAN

nnnnn

 nnnnn