Senin, 12 September 2022

KISAH CENDIAKIAWAN YANG SOMBONG

 Seorang cendikiawan sombong menumpang perahu, ketika hendak menyebrang ke pulau, ia bertanya pada tukang perahu

“Sobat, pernahkan Anda mempelajari Matematika?”

“sedikit” ujar tukang perahu tersebut

Sayang sekali, berarti Anda telah kehilangan 25% dari kehidupan Anda.”ucapnya menghakimi

"Anda pernah mempelajari ilmu filsafat?” tanya cendikiawan itu lagi sambil menaikan kedua alisnya meminta jawaban tukang perahu

“tidak.” Jawab tukang perahu itu polos.

“Dua kali sayang, berarti Anda telah kehilangan lagi 25% dari kehidupan Anda.” Ucapnya membanggakan diri.

“Bagaimana dengan sejarah?” lanjutnya, “Sedikit.” Ujar tukang perahu lagi

“Aduh-aduh…..!” Sesalnya seraya menggeleng-gelengkankan kepala

Mendadak awan gelap, angin bertiup kencang dan terjadi badai. Laut yang tadinya tenang menjadi bergelombang, perahu yang ditumpangi merekapun oleng. Cendekiawan itu pucat ketakutan.

“Hey situ koq tenang-tenang saja. Siapa yang akan menolong kita? Teriaknya gelisah. Sambil tersenyum tukang perahu itu bertanya

“Apakah Tuan pernah mempelajari situasi laut yg tiba-tiba berubah?"

“Tidak.”Jawab cendikiawan. “Atau Tuan pernah belajar berenang?”

“Tidak” jawab cendikiawan itu gemetaran.

“Sayang sekali, Anda tidak pernah belajar situasi laut dan juga tidak bisa berenang berarti anda akan kehilangan 100% kehidupan Anda.”

Pesan moral: "JANGANLAH PERNAH MEMANDANG RENDAH/BODOH SESEORANG KARENA DI BALIK KEBODOHAN SESEORANG JUGA ADA SISI PINTARNYA ". Semoga kita semua bisa mengubah cara pandang kita kepada seseorang walaupun dia hanya seorang tukang perahu.

Wallahu A'lam Bissawab.


Minggu, 11 September 2022

HATI-HATI DENGAN PRASANGKA

 Al kisah ada seorang penjahit tua tinggal di sebuah desa kecil, ia biasa menjahit pakaian dengan rapih dan menjualnya dengan harga cukup mahal.

Suatu hari, seorang miskin di desa itu datang kepadanya dan berkata kepada si penjahit :

"Anda menghasilkan banyak uang dari pekerjaan Anda, lalu mengapa Anda tidak membantu orang miskin di desa ini. Lihatlah si penjual daging yang tak punya banyak uang. Justru ia setiap hari bisa membagikan daging gratis kepada orang-orang miskin"

Si penjahit tak menanggapi perkataan tersebut dan hanya tersenyum tenang.

Selanjutnya orang miskin itu berlalu dari rumah si penjahit dan mengabarkan kepada para penduduk desa bahwa si penjahit itu kaya raya tapi pelit, sehingga orang-orang desa membencinya.

Setelah tersiar kabar dari si orang miskin tak lama setelah itu si penjahit tua jatuh sakit, namun tidak ada satupun penduduk desa yang perduli kepadanya. Dan pada akhirnya ia meninggal dalam kesendirian.

Hari-hari berlalu dan orang-orang di desa mulai menyadari bahwa setelah kematian si penjahit tua, si tukang daging kini tidak lagi membagi-bagikan daging gratis kepada orang-orang miskin.

Ketika mereka bertanya kepada si penjual daging, ia pun memberi tahu bahwa si penjahit tua itulah yang biasanya memberi sejumlah uang sedekah secara sembunyi-sembunyi setiap bulan untuk membeli daging, yang kemudian daging tersebut diberikan kepada orang-orang miskin melalui dirinya. 

Dengan meninggal nya si penjahit tua maka berhenti pulalah pemberian daging dari si tukang daging, karena tak ada lagi sedekah dari si penjahit tua. 

Ternyata selama ini pemberian daging tersebut merupakan sedekah dari si penjahit tua, namun ia tak pernah memperlihatkan nya. 

Si penjahit tua itu punya keyakinan bahwa cukup hanya Allah sajalah yang menjadi saksi atas amal perbuatannya. Dan dengan keyakinan nya itulah ia berharap akan terbebas dari resiko hangusnya pahala, karena khawatir akan bersikap ria dan takabur. 

Sadarilah...

Sebagian orang mungkin saja berpikir buruk tentang Anda... 

Tetap berbuat baik, meski kadang kebaikan tak selalu berbuah manis di dunia... 

Sebab sedekah bukan untuk melipat gandakan harta atau untuk menuai banyak pujian, tetapi untuk menyelamatkan dari api neraka. 

Rasulullah shallallahu Alaihi wa'salam bersabda : "Jauhilah api neraka walau hanya dengan bersedekah sebiji kurma" (HR.Bukhari ).

Sabtu, 03 September 2022

DOKUMENTASI FOTO MENJELANG ADIPURA KAB.WAJO TAHUN 2022 DI SMA 7 WAJO

 Kelas X IPS 4 selama 2 hari (Kamis dan Jumat), melakanakan kegiatan pembersihan dalam rangka Adipura Kabupaten Wajo Tahun 2022. Dengan rasa tanggung jawab sebagai peserta didik SMA 7 Wajo melaksanakan kegiatan itu secara serentak dan massal pada seluruh kelas yang didampingi oleh Wali Kelas masing-masing. Begitu Juga dengan Osis "Taro Ada Taro Gau" serta organisasi mitra di bawah naungan Osis. 




























Guru "GILA" Urusan

Dengan melihat gambar-gambar kartun berikut, anda dapat mengetahui karakter guru "GILA" urusan yang diinginkan dalam DUNIA PENDIDIKAN






Rabu, 31 Agustus 2022

BUDAYA SAMBUT SALAM SMA 7 WAJO

 

Lingkungan yang mendatangkan perasaan aman, nyaman dan bahagia adalah lingkungan yang diimpikan oleh semua orang termasuk warga sekolah. Untuk membangun rasa aman, nyaman, dan bahagia dalam suatu lingkungan dibutuhkan sinergi antara semua unsur dalam pendidikan untuk menciptakan interaksi yang baik. Salah satu inti positif dari proses interaksi yang baik adalah dengan adanya pembiasaan salam, senyum & sapa.

Pembiasaan salam, senyum dan sapa (3S) menjadi salah satu hal pokok dalam rangka menciptakan lingkungan yang kondusif yang diimpikan oleh para guru maupun warga sekolah. Salam, senyum, dan sapa dapat menjadi pembuka interaksi agar dapat menciptakan komunikasi yang efektif.  Pembiasaan salam, senyum dan sapa dapat mempengaruhi konsep diri yang positif untuk dapat menjalin hubungan baik dengan orang lain.

Dalam praktik yang terjadi di lapangan, Salam, senyum dan sapa merupakan hal yang sepele bagi sebagian orang dan seringkali terabaikan. Padahal jika diterapkan dengan baik dan konsisten pembiasaan salam, senyum dan sapa akan menjadi karakter yang baik, dan menjadi kekuatan positif dalam lingkungan sekolah, terutama jika diterapkan sedini mungkin pada peserta didik.

Selasa, 30 Agustus 2022

Berpulang Kerahmatullah Anregurutta Drs.H.M. Syuaeb Nawang

 




Kalau dilihat sepintas kuncing di atas, duduknya sama saja dengan kucing umumnya. Yang menjadi khusus,  kucing ini adalah saksi hidup yg tidak bernarasi atas keberadaan dan peran AG Drs.  H  SYUAEB NAWANG, selaku Syaihul Ma'had Aly As'adiyah Sengkang. Menurut sumber (Mahasiswa Ma'had) ketika beliau masuk mengajar kucing di atas selalu masuk juga di kelas, saat bersamaan mahasiswa mengusirnya,  namun beliau melarangnya. Yang lebih khas lagi, sesaat setelah pemakaman beliau,  ketika para pengantar tinggalkan makam beliau, kucing itu datang duduk menghadap pusara beliau seperti nampak pada foto di atas

POSTINGAN UNGGULAN

nnnnn

 nnnnn