Jumat, 01 Juli 2016

Penuturan seorang sahabat (Ruslan Daeng Parani) "SENIMAN", Bukanji testimoni.

Dalam tubuh manusia terdapat pusat kesenangan yg disebut : Nucleus Accumbent....
Nucleus Accumbent akan melepaskan sejumlah bahan kimia yg di sebuta Dopamine...
Makin besar Dopamine yg di lepas makin tinggi tingkat kesenangan yg dirasakan manusia...
-Dalam proses berkaya seni , si seniman akan melepas sekitar 70 hingga 90 depomine secara perlahan dan bersifat langgeng dan berbeda beda tergantung seberapa dalam si srniman menghayati proses berkaryanya...
-Dalam berhubungan sex dopamine yg di lepas sekitar 150..(bersifat sesaat,berupa kejutan lalu terpendar memudar)..
-Dalam komsumsi sabu..Narkoba dopamine yg di lepaskan sekitar 1200 ...hampir 10 kali lipat kenikmatan sex..dan bersifat sementara tapi bertahan lebih lama dibanding saat orgasme dalam berhubungan sex...dan bersifat anomali negatif..artinya pada waktu dan jumlah tertentu hampir secara permanen berbalik merusak organ tubuh secara perlahan tanpa memberi ruang untuk menyadarkan si pemakai sehingga di sebut kecanduan...
-Bisa di bayangkan jika seniman dalam proses berkaryanya sambil nyabu ( memakai sabu) lalu obyeknya sensual dan melakukan hubungan sex setelahnya...berapa banyak depomine yg di keluarkan!!!
(CUKUP DI BAYANGKAN SAJA,tidak di sarankan utk di lakonin)

Rabu, 29 Juni 2016

RENUNGAN


Ketika bangsa Cina ingin hidup tenang, mereka membangun tembok Cina yang sangat besar. Mereka berkeyakinan tidak akan ada orang yang sanggup menerobosnya karena tinggi sekali.
Akan tetapi 100 tahun pertama setelah tembok selesai dibangun, Cina terlibat tiga kali perperangan besar. Pada setiap kali perperangan itu, pasukan musuh tidak menghancurkan tembok atau memanjatnya, *tapi cukup dengan menyogok penjaga pintu gerbang*.
Cina di zaman itu terlalu sibuk dengan pembangunan tembok, tapi mereka lupa membangun manusia. *Membangun manusia seharusnya dilakukan sebelum membangun apapun*. Dan itulah yang dibutuhkan oleh semua bangsa.

Minggu, 08 Mei 2016

Kapolda Anton Charliyan: Kalau Ada Pungli dan Calo, Sebar di Medsos, Biar Dia Malu



Kapolda Sulsel Irjen Pol Anton Charliyan | POJOKSULSEL - MUH FADLY

POJOKSULSEL.com, MAKASSAR – Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulsel) menerapkan pelayanan terpadu untuk peningkatan pelayanan publik sebagai zona bebas calo dan pungutan liar (pungli), Rabu (4/5/2016).

Kapolda Sulsel Irjen Pol Anton Charliyan, mengatakan penerapan pelayanan terpadu bebas percaloan dan pungutan liar akan diawasi langsung oleh masyarakat.

Kapolda Sulsel Anton Charliyan juga menyampaikan agar media turut serta mengawasi pelayanan terpadu ini.

“Kalau ada calo dan pungli, rekam saja dan sebar di media sosial (medsos), biar dia malu,” ujar Kapolda Sulsel Anton Charliyan.

(muh fadly/pojoksulsel)

POSTINGAN UNGGULAN

nnnnn

 nnnnn